Karya Tulis Ilmiah

As you can see, di bawah ini adalah contoh dari KTI(Karya Tulis Ilmiah) yang saya buat di SMP Tegaljaya






KARYA TULIS ILMIAH

UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA MELALUI SOSIALISASI
PADA SISWA KELAS IXB SMP TEGALJAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016




DISUSUN OLEH
STEVEN NATHAN HERDIJAYA
IXB / 33


SMP TEGALJAYA
TAHUN PELAJARAN 2015





PENGESAHAN

            Penelitian dengan judul “Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX SMP Tegaljaya, telah disetujui dan disahkan pada:
Hari                 :
Tanggal           :
Di                    :

                                                                                                Tegaljaya,14 Febuary 2016
Pembina                                                                                                                                 Penulis




Chatarina Sulastri, S.Pd.                                                                            Steven Nathan H.


Mengetahui
Kepala Sekolah




Sr. Gregorista, CIJ












Kata Pengantar

            Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya, peneliti mampu menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

            Melalui kesempatan ini pula, peneliti juga ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat kebijaksanaan dalam proses pembuatan tugas ini.
2.      Ibu Chatarina Sulastri yang telah banyak membantu dan membimbing peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
3.      Objek penelitian yang telah banyak memberikan informasi dan data yang peneliti butuhkan untuk menulis laporan penelitian ini.
4.      Teman-teman yang telah banyak memberi motivasi dan semangat sehingga penelti dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
5.      Berbagai pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu proses penyelesaian laporan penelitian ini secara langsung maupun tak langsung.
Peneliti menyadari bahwa “ tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna “ demikian pun dengan karya ilmiah ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan karya tulis berikutnya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.


Penulis.











BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
            Kenakalan remaja merupakan penyebab turunnya martabat remaja penerus bangsa. Sejatinya, kenakalan semacam itu normal terjadi pada diri remaja karena pada masa itu mereka sedang berada dalam masa transisi: anak menuju dewasa. Pada dasarnya, remaja tidak ingin dianggap sebagai anak kecil lagi. Oleh karena itu, mereka mulai meniru perilaku yang mereka hubungkan dengan status dewasa. Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, dan terlibat perbuatan seks dan sebagainya. Kenakalan remaja ini bisa disebabkan oleh pengaruh negative dari lingkungan tempat anak tersebut bergaul, pengaturan emosi yang kurang stabil dan kurangnya perhatian dari orang tua. Pada zaman sekarang, kecanggihan teknologi dan pergaulan bisa menjadi penyebab utama kenakalan tersebut terjadi. Kenakalan-kenakalan tersebut bisa terjadi dengan berbagai alasan. Orangtua umumnya sudah memberi kebebasan pada anak-anaknya yang sudah memasuki remaja dan yang sudah remaja. Karenanya, anak-anak tersebut memanfaatkan “kebebasan” yang diberikan orang tua mereka untuk “disalahgunakan”.

                Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ”.

1.2    Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1.2.1   Bagaimana caranya untuk bisa membuat remaja itu berhenti melakukan kenakalannya?
1.2.2 Bagaimana dampak program sosialisasi terhadap kenakalan remaja?
1.2.3 Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?

1.3    Tujuan Penelitian
     Berdasarkan masalah di atas maka tujuan dari penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini adalah :
1.3.1 Sosialisasi mampu mencegah kenakalan remaja.
1.3.2 Dampak program sosialisasi terhadap kenakalan remaja.
1.3.3 Cara mengatasi kenakalan remaja.







1.4    Manfaat Penelitian
1.4.1  Manfaat Praktis
            Melalui karya tulis ilmiah dengan judul “Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi Pada Siswa Kelas IXB SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016” ini, penulis berharap semoga bisa bermanfaat untuk memperdalam teori mengenai kenakalan remaja.
1.4.2  Manfaat Teoritis
Penulis berharap semoga karya imliah dengan judul “Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi Pada Siswa Kelas IXB SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016” ini bisa memberi penjelasan untuk sekolah agar sekolah bisa memberi penjelasan yang luas dan rinci kepada murid-murid remajanya tentang upaya mengatasi kenakalan remaja yang kerap kali terjadi dimana saja dan juga mengadakan sosialisasi di sekolah.



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Kenakalan Remaja
                "Pendidikan Dini, Memicu Penuaan Dini", kata yang di ungkapkan oleh ernest prakasa ini, bisa di bilang cukup menarik, karena dapat disimpulkan, bila dalam status edukasi pelajar yang baik, bisa di bilang masa depan pelajar itu juga akan baik, jika status edukasi pelajar di pengaruhi oleh beberapa aspek yang memicu kurang niatnya pelajar dalam menambah ilmu mereka, maka dapat di bilang masa depan pelajar itu juga kurang baik. Hal ini juga sebenarnya yang menjerumuskan siswa dalam keterpurukan jurang zona degradasi tingkat pendidikan para pelajar. Dan perbuatan aspek yang mempengaruhi memicu kurang niatnya pelajar dalam menambah ilmu mereka, seringkali di sebut dengan kenakalan remaja.
           
            Pengaruh remaja dalam melakukan kenakalan remaja tidak hanya di lihat dari sikap atau perilaku (Fisik), tetapi kenakalan remaja juga bisa di lihat dari esensi - esensi remaja di dalamnya (psikis), seperti yang di tulis di alkitab "Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal - hal jahat ini timbul dalam dan menajiskan orang."(Markus 7 : 20 - 23), dari ayat ini kita bisa uraikan, bahwa, sikap kita mungkin tidak menimbul kenajisan, tetapi apapun kejahatan yang timbul di hati kita, sama aja kita dengan menghujat Nama / Firman-Nya. Dan jangan sampai perbuatan nakal para remaja merendahkanmu karena kamu lebih rendah, tetapi jadilah teladan bagi orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
           
            Dan dari kesimpulan di atas, kenakalan remaja juga bisa di artikan dengan tindakan kita yang kadang, mungkin terlihat lebih menarik, lebih baru, lebih lucu, lebih membuat kita semangat, tapi apakah pada akhirnya kita akan menjadi orang yang lebih baik, jangan tergoda karena rumput tetangga lebih hijau, ingat, kalau hujan sama aja beceknya. Jangan tergoda untuk membuat kenajisan, karena kenajisan bisa  membuat tujuan hidup kita tidak stabil. Dan untuk menolak kenakalan remaja, butuh sebuah pribadi yang dewasa dan berani.

2.2  Penyebab Kenakalan Remaja
            Beberapa penyebab peluang siswa untuk berbuat nakal dalam masa remajanya, dan di bawah ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan siswa berbuat nakal dalam masa remajanya :
1.      Kasta yang tinggi sehingga membuat para remaja melebihkan dirinya sehingga meremehkan orang lain.
2.      Kekayaan yang di miliki remaja sehingga bisa menjerumuskan remaja untuk berfoya - foya.
3.      Pujian yang berlebihan mampu membuat para remaja berbuat semau mereka tanpa harus mengenal aturan.
4.       Jabatan yang prestisius yang bisa menjatuhkan para siswa untuk melakukan perbuatan keji kepada juniornya.
5.      Kemampuan atau bakat yang langka sehingga para remaja ini menyombongkan diri mereka.
            Selain karena kondisi sosial di atas, kondisi keluarga pun sangat menentukan, terutama proses pendidikan dari orang tua sebagai upaya pembentukan karakter (character building) anak. Terkait dengan pembentukan karakter, penelitian itu pun cukup menjadi bukti vitalitas pendidikan keluarga. Keluarga yang represif (selalu memberikan hukuman) dan otoriter akan cenderung membentuk sifat yang keras pada pribadi anak sehingga mereka lebih berpotensi untuk ‘agresif’, atau sebaliknya bagi psikis mereka yang tidak kuat atas bentuk didikan orang tuanya akan menjadikan sifat ‘lembek’ atau lemah. Ini berbeda dengan bentuk prefentif atau pemberian nasehat dan pujian, bahkan pemberian kesempatan bagi remaja untuk mencurahkan gagasannya. Mereka akan terbentuk menjadi pribadi yang cenderung dapat menghargai orang lain, dan berbagai perilaku yang lebih jauh dari bentuk penyimpangan.

2.3  Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
            Beberapa cara mengatasi remaja untuk berbuat nakal, dan di bawah ini adalah cara mengatasi remaja untuk berbuat nakal :
1.      Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.      Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3.      Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4.      Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5.      Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Setting Penelitian
              3.1.1  Waktu Penelitian
Karya tulis dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini dilaksanakan pada ....
 3.1.2  Tempat Penelitian
Karya tulis dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini dilaksanakan di SMP Tegaljaya, Jl. Kubu Gunung Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali.

3.2  Objek Penelitian
Adapun yang dijadikan sasaran penelitian untuk karya tulis dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini adalah siswa-siswi dari kelas IXB yang berjumlah 35 orang.

3.3   Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini, adalah observasi.

3.4  Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” ini adalah teknik deskrepsi kualitatif, karena penulis berusaha menjelaskan hasil penelitian dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat.






BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1  Cara Remaja untuk Menanggulangi Kenakalan Dalam Masa Remajanya Bisa    Melalui Sosialisasi
                Sosialisasi menegenai Kenakalan Remaja adalah salah satu cara untuk mengatasi Kenakalan Remaja dan untuk memberikan pemahaman kepada kaum muda tentang sangsi hukum yang berkaitan dengan kenakalan remaja.
            Usia remaja merupakan masa puber. Sehingga mudah sekali mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Untuk itu harus selalu dilakukan pemantauan terhadap siswa yang akan beranjak remaja.
            Adanya sosialisasi semacam ini diharapkan para siswa dapat terhindar dari ancaman yang bisa membentengi diri dengan nilai-nilai keagamaan. Jika semua siswa dapat menerima dengan baik materi sosialisasi tentunya akan menekan angka kenakalan remaja.

4.2  Sosialisasi Mengenai Kenakalan Remaja Tidak Cukup untuk Mengatasi Kenakalan Remaja
            Maka dari itu, menghentikan kenakalan remaja melalui cara sosialisasi belumlah cukup. Sosialisasi hanyalah, seseorang yang mempunyai pengetahuan mengenai kenakalan remaja, berbicara kepada para audien (para remaja) lalu mengadakan sesi tanya-jawab, dan sebagainya.
            Hal semacam itu dirasa kurang cukup, karena bisa saja setelah mendengarkan sosialisasi tersebut, para remaja itu kembali melakukan ‘aksi’nya karena, mereka hanya sekedar mendengarkan, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

4.3  Dengan Adanya Dukungan Dari Lingkungan Sejak Dini bisa Mencegah Kenakalan       Remaja
            Keterlibatan masyarakat di sekitarnya penting untuk mencegah kenakalan remaja tersebut, seperti memberikan nasihat secara langsung agar tidak melanggar norma-norma yang telah ditetapkan.
            Membicarakan kenakalannya dengan orangtua anak yang bersangkutan dan mencari jalan keluarnya, dan langkah terakhir yang bisa dilakukan, yaitu melaporkan remaja yang nakal itu kepada pihak yang berwenang sehingga segera dilakukan langkah-langkah prevensi secara menyeluruh.







BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
            Kenakalan remaja merupakan masa transisi anak menuju dewasa. Kenakalan /  kejahatan kalau dalam batas-batas tertentu adalah normal. Akan tetapi, jika kenakalan itu menyebabkan keresahan di dalam lingkungan masyarakat, kenakalan semacam itu perlu di waspadai. Jenis-jenis kenakalan remaja yang biasanya membuat resah masyarakat antara lain, penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar, seks bebas, pencurian, pemerkosaan, balap liar, dan sebagainya. Kenakalan semacam itulah yang perlu diwaspadai dan pastinya perlu cara untuk mencegah dan mengatasi kenakalan-kenakalan tersebut. Faktor internal dan eksternal merupakan pemyebab terjadinya kenakalan-kenakaln remaja itu terjadi. Jadi, dalam upaya mengatasi kenakalan remaja inilah, peran orangtua, sekolah, dan lingkungan sekitarnya penting untuk mendukung remaja yang nakal ini supaya menghindar dari kenakalan-kenakalan yang menyebabkan resahnya masyarakat dan merusak jati dirinya sendiri. Cara moralistic dan abolisionistik juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kenakalan remaja tersebut.

5.2    Saran
5.2.1     Saran Bagi Pembaca
Penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” diharapkan bisa digunakan pembaca untuk memperdalam pengetahuan mengenai kenakalan remaja dan upaya mengatasinya.

5.2.2     Saran Bagi Objek Penelitian
Penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” diharapkan kegunaannya bagi objek peneliti, supaya setelah membaca karya ini bisa belajar untuk mencegah dan tidak melakukan kenakalan remaja itu terjadi pada dirinya, meskipun objek peneliti berada dalam masa remaja.

5.2.3     Saran Bagi Sekolah
Penelitian dengan judul “ Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi pada Siswa Kelas IX SMP Tegaljaya Tahun Ajaran 2015/2016 ” diharpakan bagi sekolah, sekolah yang kini ibaratnya menjadi rumah kedua bagi anak harus mampu menciptakan kultur sekolah yang relevan dengan perkembangan psikis remaja: kultur yang penuh dengan pembentukan karakter positif.



5.3    Kesan
           Kesan  peneliti selama menulis karya ini sangat berkesan. Terimakasih kepada para objek penelitian yang sudah menjadi bahan observasi. Terimakasih sekolah yang sudah mengajarkan beberapa teori tentang kenakalan remaja dan sudah membantu peneliti dalam membuat karya ilmiah ini. Dan terimakasih kepada para pembaca yang mau dengan senang hati membaca karya tulis ini dan semua pihak yang sudah membantu peneliti menyelesaikan tugas karya ilmiah ini. Peneliti sanagt berharap agar karya tulis ini berguna nantinya, walaupun peneliti tahu, bahwa karya tulis ini masih belum sempurna.




























Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA

Dika, Raditya. 2015. Koala Kumal. Jakarta : GagasMedia.
Prakasa, Ernest. 2015. NGENEST. Jakarta : Rak Buku.
Palevi, Kemal. 2014. Tak Kemal Maka Tak Sayang. Jakarta : Bukune.
Kab. Badung, MGMP. 2016. Buku Pendamping Materi BUDI PEKERTI. Denpasar : Catur Wangsa Bali.
Alkitab Indonesia, Lembaga. 1974. ALKITAB. Jakarta : Pencetakan Lembaga Alkitab Indonesia. 

Materi Stand Up Comedy #2

sudah lama ga post, akhirnya saya nge post juga, dan yang post pada hari ini adalah materi SUC(Stand Up Comedy)  saya yang lama, selamat membaca

Premis : sebelumnya, saya akan menceritakan sebuah tempat, tempat dimana adanya manusia dari tingkat intelektual yang rendah sampai tingkat intelektual yang prestisius, tempat dimana setiap tahunnya menjadi topik utama yang sangat di cari oleh manusia beranak, tempat dimana awal mahluk hidup berbudi pekerti di bina, yaitu sekolah.
Set-Up : Setiap saya pergi ke sekolah, pasti ada aja tumpangan doa sebelum berangkat sekolah dari ibu saya, setiap ibu saya doa itu panjang banget, dan katanya biar dapat hikmat pengertian yang melimpah. saya, sebagai manusia yang suci, kalo doa saya ga mau nyari repot, saya kalo doa ada pola aturannya, pola aturannya itu, singkat, padat,
PuncLine : Dan ga jelas.
Set-Up : Setiap ibu saya ngelihat saya doa pasti terima - terima aja, karena ibu pasti menerima segalanya dari anaknya, asalkan ikhlas, ibu di beri hadiah apa aja dari anaknya pasti seneng, asalkan ikhlas. waktu hari ibu, saya bingung mau kasi hadiah apa ke ibu saya, akhirnya saya kasi
PuncLine : kartu yu-gi-oh
Set-Up : Sekarang di rumah, setiap kali ibu saya masak di dapur, ibu saya teriak - teriak ga jelas pake mantra spell card yu-gi-oh di dapur,
PuncLine : "Expeliarmus"
Set-Up : seakan - akan ibu saya mempunyai skill, bisa berubah menjadi wanita yang kuat, tangguh,
PuncLine : Yang bulu dadanya kemana - mana.
Set-Up : asal kalian tau, rumah saya, rumah yang satu - satu ga punya peliharaan anjing di rumah, semua tetangga saya punya anjing, ini rumah saya *membuat ilustrasi rumah menggunakan telunjuk*, di sebelah ada anjing *nunjuk ke sebelah kiri dari rumah yang sudah di ilustrasikan*, anjing *nunjuk ke sebelah  kanan dari rumah yang sudah di ilustrasikan*,
PuncLine : Anjing *nunjuk ke salah satu penonton*
Set-Up : di sekolah, banyak sekali teman - teman yang selalu ngajakin hang out, pas istirahat, ada satu teman yang datang ke saya terus bilang "bro, besok khe free ga ?, kalo free ayo kita ke cafe, cafe playboy deket gor ngurah rai, banyak sekali laki - laki kesana", banyak sekali laki - laki kesana, saya sebagai pria langsung nolak, kenapa ?,
PuncLine : karena isinya cowok semua.
Set-Up : ngapain coba, kalian datang ke cafe yang isinya cowok semua,
PuncLine : main pedang - pedangan
Set-Up : Main pedang - pedangan, terus ada peraturannya,
PuncLine : Yang patah duluan kalah.
Set-Up : dan saya bersyukur bisa sekolah dibali, kenapa ?, karena kalo misalnya di jawa, saya setiap harinya akan melihat teman cewek saya ber jilbab, saya pas di jombang, di jalan raya, saya liat ada mbak - mbak jilbaban, terus pake topi ultah, yang pertama kali muncul di kepala saya adalah, jangan - jangan mbak - mbak ini, lagi ngerayain ulang tahun arisannya, dan ngapain arisan di rayakan, emangnya mereka siapa, mafia,
PuncLine : Mafia salon
Set-Up : kalo mafia biasa, di kontrak sama client, di cari targetnya, ketemu, langsung di patahin lehernya. kalo mafia salon gimana,
PuncLine : setiap orang lewat di patahin lehernya ?.
Set-Up : di sekolah juga aneh, di sekolah saya banyak sekali murid yang pacaran, dan kalo ngerayu tingkat imajinasinya segede gaban. "cintaku kepadamu, seperti terang bulan,
PuncLine : eh, maksudnya, rembulan",
Set-Up : kalo misalnya cowoknya anak IPA, ngerayunya pake bahasa ilmiah, "kalo kita saling bertemu, itu sudah kayak solinoid, yang jika terhubung,
PuncLine : akan mengalirkan induksi elektromagnetik",
Set-Up : atau enggak ?, "Ketika aku jalan, ketemu, dan menatap kamu, dan yang ada di pikiran saya kau itu seperti, O dua, oksigen,
PuncLine : Bawaannya pengen ngisep"
Set-Up :  dan selain itu, di sekolah banyak sekali teman saya yang aneh - aneh, saya punya teman yang benci banget sama cabe - cabean, kalo teroris di jakarta, ngebom, gedung jakarta. kalo teman saya di jakarta,
PuncLine : Cabe di bom.


 
Blogger Templates