Premis : sebelumnya, saya akan menceritakan sebuah tempat,
tempat dimana adanya manusia dari tingkat intelektual yang rendah sampai tingkat
intelektual yang prestisius, tempat dimana setiap tahunnya menjadi topik utama
yang sangat di cari oleh manusia beranak, tempat dimana awal mahluk hidup
berbudi pekerti di bina, yaitu sekolah.
Set-Up : Setiap saya pergi ke sekolah, pasti ada aja
tumpangan doa sebelum berangkat sekolah dari ibu saya, setiap ibu saya doa itu
panjang banget, dan katanya biar dapat hikmat pengertian yang melimpah. saya,
sebagai manusia yang suci, kalo doa saya ga mau nyari repot, saya kalo doa ada
pola aturannya, pola aturannya itu, singkat, padat,
PuncLine : Dan ga jelas.
Set-Up : Setiap ibu saya ngelihat saya doa pasti terima -
terima aja, karena ibu pasti menerima segalanya dari anaknya, asalkan ikhlas,
ibu di beri hadiah apa aja dari anaknya pasti seneng, asalkan ikhlas. waktu
hari ibu, saya bingung mau kasi hadiah apa ke ibu saya, akhirnya saya kasi
PuncLine : kartu yu-gi-oh
Set-Up : Sekarang di rumah, setiap kali ibu saya masak di
dapur, ibu saya teriak - teriak ga jelas pake mantra spell card yu-gi-oh di
dapur,
PuncLine : "Expeliarmus"
Set-Up : seakan - akan ibu saya mempunyai skill, bisa
berubah menjadi wanita yang kuat, tangguh,
PuncLine : Yang bulu dadanya kemana - mana.
Set-Up : asal kalian tau, rumah saya, rumah yang satu - satu
ga punya peliharaan anjing di rumah, semua tetangga saya punya anjing, ini
rumah saya *membuat ilustrasi rumah menggunakan telunjuk*, di sebelah ada anjing
*nunjuk ke sebelah kiri dari rumah yang sudah di ilustrasikan*, anjing *nunjuk
ke sebelah kanan dari rumah yang sudah
di ilustrasikan*,
PuncLine : Anjing *nunjuk ke salah satu penonton*
Set-Up : di sekolah, banyak sekali teman - teman yang selalu
ngajakin hang out, pas istirahat, ada satu teman yang datang ke saya terus
bilang "bro, besok khe free ga ?, kalo free ayo kita ke cafe, cafe playboy
deket gor ngurah rai, banyak sekali laki - laki kesana", banyak sekali laki
- laki kesana, saya sebagai pria langsung nolak, kenapa ?,
PuncLine : karena isinya cowok semua.
Set-Up : ngapain coba, kalian datang ke cafe yang isinya cowok
semua,
PuncLine : main pedang - pedangan
Set-Up : Main pedang - pedangan, terus ada peraturannya,
PuncLine : Yang patah duluan kalah.
Set-Up : dan saya bersyukur bisa sekolah dibali, kenapa ?,
karena kalo misalnya di jawa, saya setiap harinya akan melihat teman cewek saya
ber jilbab, saya pas di jombang, di jalan raya, saya liat ada mbak - mbak
jilbaban, terus pake topi ultah, yang pertama kali muncul di kepala saya
adalah, jangan - jangan mbak - mbak ini, lagi ngerayain ulang tahun arisannya,
dan ngapain arisan di rayakan, emangnya mereka siapa, mafia,
PuncLine : Mafia salon
Set-Up : kalo mafia biasa, di kontrak sama client, di cari
targetnya, ketemu, langsung di patahin lehernya. kalo mafia salon gimana,
PuncLine : setiap orang lewat di patahin lehernya ?.
Set-Up : di sekolah juga aneh, di sekolah saya banyak sekali
murid yang pacaran, dan kalo ngerayu tingkat imajinasinya segede gaban.
"cintaku kepadamu, seperti terang bulan,
PuncLine : eh, maksudnya, rembulan",
Set-Up : kalo misalnya cowoknya anak IPA, ngerayunya pake
bahasa ilmiah, "kalo kita saling bertemu, itu sudah kayak solinoid, yang
jika terhubung,
PuncLine : akan mengalirkan induksi elektromagnetik",
Set-Up : atau enggak ?, "Ketika aku jalan, ketemu, dan
menatap kamu, dan yang ada di pikiran saya kau itu seperti, O dua, oksigen,
PuncLine : Bawaannya pengen ngisep"
Set-Up : dan selain
itu, di sekolah banyak sekali teman saya yang aneh - aneh, saya punya teman
yang benci banget sama cabe - cabean, kalo teroris di jakarta, ngebom, gedung
jakarta. kalo teman saya di jakarta,
PuncLine : Cabe di bom.
0 comments:
Post a Comment